Bibir Saya Seperti Beton: Inggris Akan Mengeluarkan Banyak Uang Untuk Memperbaiki Plastik Yang Tidak Berhasil Ini

Bibir Saya Seperti Beton: Inggris Akan Mengeluarkan Banyak Uang Untuk Memperbaiki Plastik Yang Tidak Berhasil Ini
Bibir Saya Seperti Beton: Inggris Akan Mengeluarkan Banyak Uang Untuk Memperbaiki Plastik Yang Tidak Berhasil Ini

Video: Bibir Saya Seperti Beton: Inggris Akan Mengeluarkan Banyak Uang Untuk Memperbaiki Plastik Yang Tidak Berhasil Ini

Video: Bibir Saya Seperti Beton: Inggris Akan Mengeluarkan Banyak Uang Untuk Memperbaiki Plastik Yang Tidak Berhasil Ini
Video: GARA GARA OPERASI PLASTIK, MUKA ANAK DAN ORANG TUA JADI BEDA 2024, Mungkin
Anonim

Pasien Beth Craigs, yang baru berusia 21 tahun, memutuskan untuk memperbesar bibirnya di salah satu klinik operasi plastik Inggris. Akibatnya, dia harus membayar layanan spesialis lain untuk memperbaiki kesalahannya terlebih dahulu. Detail ceritanya diungkap oleh edisi Chronicle Live.

Image
Image

Wanita muda itu memutuskan untuk memperbesar bibirnya. Dia membayar 120 pound sterling (sekitar 10.500 rubel) untuk suntikan Botox. Akibatnya, dia tidak hanya mengalami rasa sakit dari prosedur tersebut, tetapi juga tetap tidak senang dengan hasilnya.

“Ini adalah pertama kalinya saya melakukan prosedur seperti itu dan tidak tahu apa yang diharapkan setelah selesai. Sekarang saya mengimbau para wanita untuk berpikir dua kali sebelum menyetujui hal seperti itu,”kata Beth Craigs.

Setelah suntikan kecantikan dilakukan, bibir pasien menjadi sangat bengkak. Dia merasakan sakit parah di rahang dan umumnya di wajahnya. Kemudian bibir menjadi "sekeras beton". Gadis itu tidak bisa mengontrol ekspresi wajahnya.

Dia menghubungi dokter yang melakukan prosedur dan mendapat rekomendasi: melakukan pijatan selama dua minggu. Dia akan senang, tetapi rasa sakitnya begitu kuat sehingga tidak ada cara untuk menyentuh bibirnya.

Beth Craigs meragukan kualifikasi spesialis yang melakukan prosedurnya. Dia tidak menanggapi pesan pribadi melalui Facebook, dan kemudian menghapus halaman sepenuhnya dan mematikan telepon. Pasien berhasil menemukan teman dalam kesialan yang berbagi dengannya cerita tentang pembesaran bibir yang tidak berhasil di klinik yang sama.

Steve Land, pemilik Novellus Aesthetics di Newcastle, mengomentari situasi tersebut. Ia mengatakan, belum ada aturan yang mengatur tata cara pengenalan filler.

“Padahal, siapapun bisa membuat klinik sendiri,” ujarnya.

Spesialis yakin bahwa masalah hanya dapat diselesaikan setelah intervensi pemerintah.

Dewan kota mengatakan mereka mengetahui situasinya. Sebuah komisi khusus telah dibentuk untuk menyelidiki insiden tersebut.

Direkomendasikan: