Gadis itu menghabiskan 15 ribu pound (lebih dari satu juta rubel) untuk tato yang hampir menutupi seluruh tubuhnya. Ini dilaporkan oleh Metro.
Pekerja sosial Nadine Anderson dari Skotlandia memimpikan seni tubuh seperti ayahnya sejak masa kanak-kanak.
“Saya mendiskusikan tato pertama saya dengan ayah saya. Dia mengatakan bahwa jika saya yakin saya membutuhkannya, maka saya bisa melakukannya. Ini adalah pertama kalinya saya mendaftar ke salon,”kata seorang gadis berusia 23 tahun.
Lima tahun telah berlalu sejak itu, dan Anderson telah menjadi penggemar berat tato dan modifikasi tubuh. Saat ini, 90 persen kulitnya tertutup pigmen hitam, dan dia tidak berniat berhenti sampai di situ. Selain itu, terdapat banyak tindikan di tubuh wanita Skotlandia tersebut.
Gadis itu mengakui bahwa tidak semua orang yang dicintai menyetujui hobinya, tetapi mereka tetap mencintainya apa adanya. Selain itu, dia sering menerima komentar negatif di media sosial, jadi dia merekomendasikan agar orang lain meluangkan waktu untuk mengubah penampilannya.
Pada bulan Desember 2019, pasangan Inggris dengan wajah bertato dan ditindik mengeluh di akun Facebook mereka bahwa mereka tidak dapat menemukan pekerjaan di Australia. Karena banyaknya tato dan tindikan, pengguna jejaring sosial menyebut kemunculan keduanya sebagai mutilasi dan menyarankan bahwa karena alasan inilah mereka tetap menganggur.